Monday 30 September 2013


Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika.
Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan dioda atau transistor.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Gerbang logika Inventer

Inverter (pembalikmerupakan gerbang logika dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal masukan
Tabel Kebenaran/Logika Inverter
Input (A)
Output (Y)
Rendah
Tinggi
0
1
Tinggi
Rendah
1
0
 
 
Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawandisebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.
clip_image002
Gambar simbol Inverter
(NOT) Fungsi gerbang NOT
- Y = NOT A  clip_image002[4] atau clip_image004 .
Misal : A = 1, maka clip_image006= 0 atau Y = NOT 1 = 0.
A = 0, maka clip_image008= 1 atau Y = NOT 0 = 1.

2. Gerbang logika non-Inverter

Berbeda dengan gerbang logika Inverter yang sinyal masukannya hanya satu untuk gerbang logika non-Inverter sinyal masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran sangat tergantung oleh sinyal masukannya dan gerbang logika yang dilaluinya (NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-Inverter adalah :

Gerbang AND

Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi.
Fungsi Gerbang AND
- Y = A AND B atau Y = A . B atau Y = AB
clip_image002[10] atau clip_image004[4] atau clip_image006[4] .
Misal : A = 1 , B = 0 maka Y = 1 . 0 = 0.
A = 1 , B = 1 maka Y = 1 . 1 = 1
Tabel Logika AND dengan dua masukan
Input (A)
Input (B)
Output (Y)
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Tabel Logika AND dengan tiga masukan
Input
(A)
Input
(B)
Input
(C)
Output
(Y)
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
* untuk mempermudah mengetahui jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung berdasarkan inputanya, gunakan rumus ini :
- 2^n , dimana adalah jumlah input. Contoh : n = 2 maka 2^2 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung sebanyak kali.
clip_image002[12]
Gambar simbol Gerbang AND
clip_image004[6]
Gambar simbol Gerbang AND dengan tiga inputan

Gerbang OR

Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi , maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi  juga.
Fungsi gerbang OR :
- Y = A OR B atau Y = A + B.
clip_image002[15] atau clip_image004[9]
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
Tabel Logika Gerbang OR dengan dua masukan.
Input (A)
Input (B)
Output (Y)
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Tabel Logika Gerbang OR dengan tiga masukan.
Input
(A)
Input
(B)
Input
(C)
Output
(Y)
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
clip_image002[17]
Gambar simbol Gerbang OR.
clip_image004[11]
Gambar simbol Gerbang OR dengan tiga masukan.

Gerbang NAND (Not-AND)

Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NAND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin rendah maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi.
Fungsi gerbang NAND :
clip_image002[20] atau clip_image004[14] atau clip_image006[6] .
Misal : A = 1 , B = 1 maka clip_image006[7] = 1 . 1 = clip_image008[4] = 0.
Tabel Logika Gerbang NAND dengan dua masukan.
Input (A)Input (B)Output (AB)
001
011
101
110
Tabel Logika Gerbang NAND dengan tiga masukan.
Input
(A)
Input
(B)
Input
(C)
Output
(ABC)
0001
0011
0101
0111
1001
1011
1101
1110
clip_image010
Gambar gerbang NAND dalam arti logikanya

clip_image012
Gambar simbol Gerbang NAND standar

clip_image014
Gambar simbol Gerbang NAND tiga masukan
Gerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari rangkaian gerbang. NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang logika yang lain. 
clip_image002[22] 

Gerbang NOR (Not-OR)

Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan rendah. Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua bitnya bernilai nol. 
Fungsi gerbang NOR : 
clip_image004[16] atau clip_image006[10] atau clip_image008[6]
Misal : A = 1 , B = 1 maka clip_image008[7] = 1 + 1 = clip_image010[7] = 0.


Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan
Input
(A)
Input
(B)
Output
(A + B)
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0

Tabel Logika Gerbang NOR dengan tiga masukan.
Input
(A)
Input
(B)
Input
(C)
Output
(A + B + C)
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0


clip_image012[7]
Gambar gerbang NOR dalam arti logikanya

clip_image014[7]
Gambar simbol Gerbang NOR standar
  

Gerbang XOR (Antivalen, Exclusive-OR)

Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi . 
Fungsi gerbang XOR : 
clip_image018 atau clip_image020 .

Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan
Input
(A)
Input
(B)
Output
(AB + AB)
000
011
101
110


clip_image022
Gambar simbol Gerbang XOR standar


Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR) 
Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang XNOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi maka sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah keduanya atau tinggi keduanya). 
Fungsi gerbang XNOR : 
clip_image024 atau clip_image026 atau clip_image028 .

Tabel Logika Gerbang XNOR dengan dua masukan
Input
(A)
Input
(B)
Output
(Y)
001
010
100
111


clip_image002[4]
Gambar Simbol Gerbang XNOR standar
Read More....

Konversi Bilangan

Posted by : Unknown
0 comments


KONVERSI BILANGAN

Adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan dengan basis  tertentu akan dijadikan  bilangan dengan basis yang lainnya.
Konversi dari sistem bilangan Desimal

1.      Konversi bilangan Desimal ke Biner
Konversi bilangan desimal bulat ke biner dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian merupakan bit yang didapat.
     
Contoh :
45 (10) = …..(2)
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 =   5 + sisa 1
  5 : 2 =   2 + sisa 1
  2 : 2 =   1 + sisa 0               101101(2) ditulis dari  bawah ke atas


2.      Konversi bilangan Desimal ke Oktal
Konversi bilangan bulat desimal ke oktal dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 8. Sisa setiap pembagian merupakan digit oktal yang didapat.

Contoh :
            385 ( 10 ) = ….(8)
            385 : 8 = 48 + sisa 1
              48 : 8 =   6 + sisa 0
                                                            601 (8)
3.      Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
           
Contoh :
            1583 ( 10 ) = ….(16)
            1583 : 16 = 98  + sisa 15
                 96 : 16 =   6 + sisa 2
                                                            62F (16)

Konversi dari system bilangan Biner
1.      Konversi bilangan Biner ke Desimal
Konversi bilangan biner ke desimal dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian semua bit biner dengan beratnya.
     
Contoh :
1 0 0 1
                                                            1 x 2 ^0 = 1
                                                            0 x 2 ^1 = 0
                                                            0 x 2 ^2 = 0
                                                            1 x 2 ^3 = 8
                                                                         9 (10)

2.      Konversi bilangan Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke oktal lebih mudah dibandingkan konversi bilangan desimal ke oktal. Untuk bagian bulat, kelompokkan setiap tiga bit biner dari paling kanan, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit oktal. Dan untuk bagian pecahan, kelompokkan setiap tiga bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit oktal. Proses ini merupakan kebalikan dari proses konversi bilangan oktal ke biner.

Contoh:
11010100 (2) = ………(8)

           100 = 0 x 2 0  = 0
            0 x 2 ^1 = 0
            1 x 2 ^2 = 4
                          4(8)
Begitu seterusnya untuk yang lain.

3.      Konversi bilangan Biner ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang.

Contoh :
11010100
1101  I  0100
  13    I     4   =  D4 (16)

Konversi dari system bilangan Oktal
1.      Konversi bilangan Oktal ke Desimal
Konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian semua digit oktal dengan beratnya.

Contoh:
12(8) = …… (10)
                                                            2 x 8 ^0 = 2
                                                            1 x 8 ^1 = 8                                                                                     Jadi 10 (10)

2.      Konversi bilangan Oktal ke Biner
Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner. Tabel 2.1 dapat digunakan untuk membantu proses pengonversian ini.

Contoh:
6502 (8) ….. = (2)

6 = 110
5 = 101
0 = 000
2 = 010

jadi 110101000010

3.      Konversi bilangan Oktal ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan oktal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke hexadesimal.

Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010 I 101 I 011 I 111
0101 I 0101 I 1111
  5     I    5    I  15  = 55F (16)

Konversi dari bilangan Hexadesimal
1.      Konversi bilangan Hexadesimal ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.

Contoh :
C7(16) = …… (10)
                                                                        7 x 16 ^0            =     7
                                                                        C x 16 ^1           =  192                                                       7 + 192 = 199
Jadi 199 (10)

2.      Konversi bilangan Hexadesimal ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu  kemudian dikonversikan ke octal.

Contoh :
55F (16) = …..(8)
55F(16) = 0101 I 0101 I 1111 (2)
                 010 I 101 I 011 I 111 (2)
              =   2   I   5   I   3   I   7  (8)
              = 2537 (8)
Read More....

SISTIM BILANGAN

Posted by : Unknown
0 comments


SISTEM BILANGAN

Beberapa sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam sistem digital ada 4, yaitu :
1.      Sistem Bilangan Desimal (Basis 10)
Merupakan sistem bilangan yang paling familier karena berbagai kemudahannya dipergunakan sehari-hari. Sistem bilangan desimal disebut  sistem bilangan basis 10 atau radiks 10 karena mempunyai 10 digit. Sistem bilangan ini bersifat alamiah karena pada kenyataannya manusia mempunyai 10 jari. Kata digit itu sendiri diturunkan dari kata bahasa Latin finger. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction). Ciri suatu bilangan menggunakan sistem bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 atau tambahan D di akhir suatu bilangan. Sistem bilangan desimal disusun dari 10 angka atau lambing. Kesepuluh lambang tersebut adalah: D={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}.

Contoh :
357des = 35710 = 357D. Namun karena bilangan desimal sudah menjadi bilangan yang  digunakan sehari-hari, subskrip tersebut biasanya dihilangkan. Sistem bilangan desimal merupakan sebuah sistem nilai-posisi. Pada sistem ini, nilai sebuah digit tergantung pada posisinya.

Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value.
Absolut value adalah nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah nilai penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya.
.
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction),
misalnya : 183,75
Koma pada  desimal digunakan untuk memisahkan bagian bulat dan pecahan bilangan. Posisi relatif terhadap koma desimal memberikan arti yang dapat dinyatakan sebagai pangkat dari 10.

Contoh :
Bilangan 35,27. Bilangan ini mempunyai arti 3 puluhan ditambah 5 satuan ditambah 2 per sepuluhan ditambah 7 per seratusan. Koma desimal memisahkan pangkat positif dari 10 dengan pangkat negatifnya.
35,27 = 3 X 10+1 + 5 X 100+ 2 X 10-1 + 7 X 10-2. Secara umum dapat dikatakan, nilai suatu bilangan desimal merupakan penjumlahan dari perkalian setiap digit dengan nilai posisinya.

2.      Sistem Bilangan Biner (Basis 2)
Merupakan sistem bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Sistem digital yang hanya mengenal dua logika, yaitu 0 dan 1. Logika 0 biasanya mewakili kondisi mati dan logika 1 mewakili kondisi hidup. Pada sistem bilangan biner, hanya dikenal dua lambang, yaitu 0 dan 1. Karena itu, sistem bilangan biner paling sering digunakan untuk mempresentasikan kuantitas dan mewakili keadaan dalam sistem digital maupun sistem komputer. Ciri suatu bilangan menggunakan sistem bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 atau tambahan huruf B di akhir suatu bilangan.

Contoh :
1010011bin = 10100112 = 1010011B.
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut, Bit paling kiri dari suatu bilangan biner bertindak sebagai bit paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan bertindak sebagai bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB). Persamaan tersebut dapat digunakan untuk mengonversi suatu bilangan biner ke bilangan desimal.

3.      Sistem Bilangan Oktal (Basis 8)
Merupakan sistem bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

Contoh :
12(8) = …… (10)
                                                            2 x 8 0 = 2
                                                            1 x 8 1 = 8                                                                                                                                     10
Jadi 10 (10)


4.      Sistem Bilangan Hexadecimal (Basis 16)
Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 merupakan sistem bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15.

Contoh :
C7(16) = …… (10)
                                                            7 x 16 0           =     7
                                                            C x 16 1          =  192                                                                                                                                   199
Jadi 199 (10)
Read More....

Wednesday 18 September 2013


MACRO

Pengertian
Macro adalah kumpulan perintah-perintahMacro adalah kumpulan perintah – perintah dalam word yang dirangkai menjadi suatu perintah, jadi pekerjaan yang berulang – ulang dapat dilakukan secara mudah dan otomatis.

Cara membuat macro :
Langkah-langkah yang digunakan untuk membuat macro pada Microsoft Excel :
  1. Buka Ms. Excel atau pilih data
  2. Cara mencari nilai rata-rata menggunakan macro :
  3. Klik developer atau view => pilih macro => pilih record macro 
  4. Pada macro name, isi Judul Macro yang ingin di buat=> shortcut key tulis ctrl+k atau yang lainnya (sesuka para pembaca) => klik ok
  5. Tulis rumus rata-rata pada sheet (Microsoft Excel) atau pada kertas lembar Microsoft (Microsoft Word)=> klik developer atau view => macro => pilih stop recording.

Cara menggunakan Macro :
  1. klik kursor pada tempat yang ingin di tempatkan macro
  2. klik Ctrl+k (atau shortcut key macro yang telah di buat)
  3. Selesai sudah.

Created by me Nawastara {28}
Read More....

Microsoft Acceess

Posted by : Unknown
0 comments
Tuesday 17 September 2013



Pengertian   

      Microsoft Access ( Microsoft Office Access) 
     adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
     Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server,Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknikpemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

Sejarah
               Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte(14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44 megabyte.

     Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). 

                Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.
      Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrusyang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat formantarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for Applications (VBA).

                 Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankanMicrosoft Internet Information Services(IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access kurang disarankan, mengingat telah adaMicrosoft SQL Server yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi.
             

FITUR

      Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmeradalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemenSQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalamMacro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

      Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalamOffice XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine. Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkanform untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

      Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view,stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.

      Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalamgrid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan.Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office.

      Dua buah pustaka komponenComponent Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru.

Mengenal komponen-komponen Microsoft access 2007

             Database merupakan kumpulan dari beberapa
tabel yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan.

       Tabel merupakan kumpulan dari beberapa record dan fields. Sebagai
Jadi yang dimaksud dengan fields adalah atribut yang dimiliki oleh suatu tabel.
Sedangkan record adalah isian data yang dimiliki oleh tabel.
Untuk memulai microsoft Access pada dasarnya hampir sama antara Taskbar
Windows 95 – 2000 yaitu dimulai dengan tombol Start -> Program ->
Program MS-Access.

      Pada saat pertama kali menjalankan microsoft Access maka akan tampil
kotak dialog dimana memungkinkan Anda dapat membuat data base baru
dengan dua cara :
1. Blank Access Database
2. Access database Wizard

Untuk membuka file database dapat menggunakan cara berikut :
1.Pilih File -> Open dari Menu Bar
2. Klik tombol Open yang ada pada bagian toolbars pada database
3. Tekan tombol Shorcut Key , Ctrl + O
Cara membuat Microsoft access :
1.    Buka aplikasi Microsoft Access
2.     Klik File New
3.    Pilih Blank Database
4.    Create nama file database
5.     Setelah mengisi nama database, kita bisa langsung mengklik tombol
create atau menekan tombol enter.
6.       Membuat Tabel
Untuk membuat tabel ada 3 cara yaitu:
1. Create table in design view
2. Create table by using wizard
3. Create table bya entering data
7.      Menentukan Primary Key
Untuk menentukan dan mengubah primary key pada suatu field,
ikuti langkah berikut ini:
1. Pilih dan klik tabel yang anda inginkan ubah primary key-nya.
2. Klik tombol toolbar Design.
3. Pilih dan Klik nama field yang ingin dijadikan primary key
4. Pilih dan klik menu Edit, Primary Key atau klik tombol toolbar Primary key
8.      Menambah Field
1. Buka file à Pilih Table Daftar
2. Pilih Design View
3. Sisipkan field baru (Contoh Nama_ortu) caranya sama dengan membuat
field pertama kali.
4. Klik Field Ket à Klik Menu Insert à rows
5. Masukan nama field baru (contoh Asal_skl)
6. Kemudian klik close dan Save OK

Ø  TAB HOME

Adapun ikon perintah  yang terdapat dalam  tab home dikelompokkan menjadi 7 group antara lain :  Views, Clipboard, Font, Rich Text, Record, Short & Filter, dan Find.

Ø  Group Views

·         Datasheet View Digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk standar. Dalam bentuk tampilan ini data ditampilkan sesuai nama field yang sudah didesain pada tahap awal pembuatan database. Dalam bentuk seperti ini tampilan mirip dengan tampilan lembar kerja di Excel.
·         PivotTable View Digunakan untuk menampilkan database dalam bentuk kompilasi, dimana pada tampilan ini hanya memungkinkan untuk menampilkan nama field data saja. Saat diperlukan, user hanya perlu meng-klik salah satu field yang diinginkan, maka deretan data akan ditampilkan.
·         Pivot Chart View Digunakan untuk menampilkan data ke dalam bentuk diagram, untuk data yang berkaitan dengan perhitungan angka yang dimanipulasi melalui Query.
·         Design View Digunakan untuk tampilan data yang memungkinkan user untuk merancang field serta mengatur tipe data pada setiap field. Pada tampilan jenis ini nama field disusun secara vertikal, sedang di sebelah kanannya berisi tabel yang digunakan untuk memilih tipe data tertentu pada setiap nama field di sebelah kirinya.

Ø  Group Clipboard



     Berfungsi untuk mengolah seputar papan klip. Secara awam, setiap data yang di-cut dan di-copy akan tersimpan di dalam Random Access Memory (RAM). Tak sekedar urusan copy-paste. Group ini juga menyediakan fasilitas bagi user yang memungkinkannya untuk memilih data tertentu yang ingin di-paste atau ditempel. Bahkan user diberi peluang untuk mem-paste bagian intisari data, sedang atribut format tidak akan disertakan ke dalam tempelannya.

Ø  Group Font
Icon perintah di group Font secara umum digunakan untuk mengatur format huruf dalam suatu database aktif.
·        Font Digunakan untuk memilih jenis huruf.
·        Font Size Digunakan untuk memilih mengatur ukuran huruf.
·        Bold Digunakan untuk menebalkan teks terpilih dalam database.
·        Italic Digunakan untuk memiringkan huruf.
·        Underline Digunakan untuk memberi tanda garis bawah pada data terpilih.
·        Align Text Left Digunakan untuk mengatur teks rata kiri.
·        Align Center Digunakan untuk mengatur teks rata tengah.
·        Align Text Right Digunakan untuk mengatur teks rata kanan
·        Font Color Digunakan untuk mengatur warna huruf
·         Gridlines Digunakan untuk mengatur garis grid di bagian tepi kotak data.Alternatif Fill/Back Color Digunakan untuk mengatur serta memilih warna latar setiap cell data.

Ø  Group Record



Perintah-perintah di group Records ini digunakan untuk pengaturan seputar isian data yang terdapat dalam datasheet. Icon perintah yang terdapat dalam group ini adalah:
·         Refresh All Digunakan untuk menata-ulang susunan data.
·         New Digunakan untuk memasukkan record baru. 
·         Save Digunakan untuk menyimpan record dari datasheet yang sedang aktif.
·         Delete: digunakan untuk menghapus record dari data yang terpilih.
·         Total Digunakan untuk menjumlah record yang terdapat dalam datasheet aktif.
·         Spelling Digunakan untuk mengecek ejaan kata dari suatu data.
·         More Berisi menu-menu yang mendukung pengaturan datasheet, seperti mengubah ukuran datasheet, dll.

Ø  Group Sort & Filte



Perintah-perintah yang terdapat di Group Short & Filter ini digunakan untuk keperluan penyortiran serta penyaringan data. Perintah-perintah yang terdapat di group ini adalah:
·         Ascending Digunakan untuk mengurut data berdasarkan urutan abjad dari A-Z. 
·         Descending Digunakan untuk mengurut data berdasarkan urutan abjad dari Z sampai A. 
·         Clear All Short Digunakan untuk membersihkan semua kriteria penyortiran, disini susunan data akan kembali seperti sedia kala, sebelum dilakukan penyortiran.
·         Filter Digunakan untuk menyaring data sesuai dengan kriteria tertentu.
·         Selection Digunakan untuk memilih tampilan data yang sesuai dengan data terpilih saja. Aktifkan suatu data, klik icon Selection ini, data yang ditampilkan hanya yang berdasarkan data terpilih saja.
·         Advanced Digunakan untuk memilih pengaturan lanjutan yang berkaitan dengan masalah penyaringan data.
·         Toggle Filter Digunakan untuk menerapkan semua pengaturan penyaringan data.

Ø  TAB CREATE



Tab Create secara umum digunakan untuk pembuatan objek baru dan atribut yang dibutuhkan dalam suatu database. Dengan tab Create, user bisa membuat tabel baru serta atribut pendukungnya, yang nantinya akan digunakan untuk memasukkan record baru. Dua hal yang paling inti dalam sebuah database adalah form (formulir) dan report (laporan). Kedua hal itu bisa dibuat dengan memanfaatkan fungsi icon yang terdapat di tab Create ini.

Ø  Group Tables


Icon perintah Table digunakan untuk membuat tabel database baru. Selanjutnya user pada tabel kosong baru.
·         Icon Table Templates Digunakan untuk membuat tabel database baru berdasarkan contoh-contoh yang sudah tersedia di MS Access 2007. 
·         Icon Sharepoint Lists Digunakan untuk membuat daftar titik penyimpanan data yang sedang dibuat.
·         Icon Table Design Digunakan untuk digunakan untuk merancang tabel yang dibutuhkan dalam suatu database. 

Ø  Group Form
Group Form terdiri dari 7 icon perintah: Form, Split Form, Multiple Items, PivotChat, Blank Form, More Form, dan Form Design.
·         Icon Form Digunakan untuk membuat formulir database baru.
·         Split Form Digunakan untuk suatu formulir sehingga menjadi dua formulir yang berbeda.
·         Multiple Items Digunakan untuk membuat form yang bisa menampilkan isi database yang telah dimasukkan.
·         PivotChat Digunakan untuk membuat grafik berdasarkan suatu database.
·         Blank Form Digunakan untuk membuat formulir yang kosong sehingga user bisa mendesain sendiri suatu formulir yang diinginkan.
·         More Form Digunakan untuk digunakan untuk menampilkan daftar perintah yang diguakan untuk memilih daftar form lainnya.
·         Form Design Digunakan untuk mendesain form sesuai dengan keinginan user.

Ø  Group Reports



Group Reports secara umum digunakan untuk pembuatan laporan (report), terdiri dari 5 icon perintah: Report, Labels, Blank Repot, Report Wizard, Report Design.
·         Report Digunakan untuk membuat format laporan dalam versi standar MS Access 2007.
·         Labels Digunakan untuk membuat label dari database yang sedang aktif.
·         Blank Report Digunakan untuk membuat format laporan yang kosong sehingga user bisa membuat format laporan yang diinginkan.
·         Report Wizard Digunakan untuk membuat format laporan berdasarkan tuntunan yang disediakan dalam MS Access 2007.
·         Report Design Digunakan untuk merancang format laporan sesuai dengan keinginan user.

Ø  Group Other





Group Other terdiri dari 3 icon: Query Wizard, New object: Query, dan Macro.
·         Query Wizard Digunakan untuk membuat query berdasarkan tuntunan yang disediakan dalam MS Access 2007 sehingga user bisa dengan mudah dalam membuat sebuah query
·         New Object Query Digunakan untuk membuat query baru sesuai dengan keinginan pengguna.
·         Macro Digunakan untuk membuat objek macro, merupakan tool yang digunakan untuk membuat perintah tertentu pada sebuah database.
Read More....

Copyright © 2012 Nawastara-TKJ1 | Another Theme | Designed by Johanes DJ